Presiden Gambia Mengancam Akan Menggorok Para Homo atau Gay Jika Datang ke Negaranya
Presiden Gambia Yahya Jammeh, mengancam mereka para penyuka sesama jenis, terutama yang berjenis kelamin lelaki tidak untuk datang ke negaranya. karena,
Jammeh mengancam bakal menggorok leher mereka para homo atau gay itu bila mereka berani menginjakkan kaki disana.
- Kampanye anti-gay di Gambia, akan dihukuman mati bagi para penyuka sesama jenis.
- Jika Anda melakukan hal yang tidak terpuji itu di Gambia, saya akan menggorok leher Anda. Jika Anda seorang lelaki dan anda ingin menikahi lelaki lainnya di negara ini, kami akan menangkap Anda, dan tidak seorangpun yang akan melihat Anda lagi,” ungkap Presiden Gambia dalam pidato seperti yang dikutip dari Vice News.
- Rakyat Gambia hampir 90 persen mereka beragama Islam, dan negara ini masih dapat bertahan karena bantuan dari negara-negara di Timur Tengah.
- Pada akhir November tahun yang lalu, presiden yang berkuasa di Gambia sejak berusia 29 tahun ini mulai mengkompanyekan anti-gay di negaranya dengan memberikan hukuman mati bagi mereka para penyuka sesama jenis.
Hal semacam ini pasti bertolak belakang dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama dan juga negara AS yang malah sudah melegalkan nikah sesama jenis.
“Jika Anda melaksanakan hal tidak terpuji itu di Gambia, saya bakal menggorok leher Anda. Bila Anda seseorang lelaki serta menginginkan menikah dengan lelaki yang lain di negara ini, kami bakal menangkap Anda, serta tak seseorangpun bakal lihat Anda lagi, ” katanya dalam pidato seperti yang diambil dari Vice News.
Jammeh yang kini berumur 49 tahun ini memang sangat populer dan lantang menyuarakan anti-gay di negaranya. Dalam pidatonya dia memberikan, tak ada ‘orang putih’ yang bakal menyelamatkan mereka jika tidak mematuhi ketentuan di negaranya.
“Tak ada seseorang berkulit putih yang bisa melakukan apa pun bila hal semacam itu berlangsung, ” lanjut dia seperti ditulis dari surat berita Daily Mail, pada Jum’at tempo hari.
Orang kulit putih yang dituju yaitu warga Uni Eropa serta Amerika. Rakyat Gambia nyaris 90 % beragama Islam, serta negara ini masih tetap dapat bertahan karena pertolongan dari negara-negara di Timur Tengah.
Perlu diketahui bersama-sama, para homoseksual yang ketahuan melakukan pernikahan atau melakukan hubungan di Gambia akan dikenakan hukuman penjara selama 14 tahun lamanya. Namun, pada akhir November tahun lalu, presiden yang berkuasa di Gambia sejak berusia 29 tahun ini mulai mengkampanyekan anti-gay di negaranya dengan memberikan hukuman mati bagi mereka para penyuka sesama jenis. [Muhajir/merdeka] [Panjimas.com]
0 komentar:
Posting Komentar